IBD - Kesukaan dalam seni

      Pada kali ini saya akan membahas tentang apa yang sukai dibidang seni, salah satunya menggambar dalam beberapa waktu ini saya lebih suka menggambar meskipun saya baru mencoba menggambar walau hasil gambaran saya masih pemula. Kenapa saya suka menggambar karna rasa penasaran saya terhadap orang 
lihat ketika yang melukis itu menggoreskan pensil,tinta,cat air, atau pun yang lainnya

Kali ini saya menggambar seekor kucing kartun, mengapa saya menggambar kucing? Karna saya menyukai hewan tersebut dari saya kecil hingga saat ini. Kucing dalam lukisan yang saya gambar salah satu kucing kartun kesukaan saya, baik selanjutnya saya akan menjelaskan bagaimana saya menggambarnya
Siapkan kertas hvs 4(yang saya gunakan), pensil, penghapus, dan tentunya objek yang akan digambar agar lebih jelasnya saya menggunakan laptop untuk melihat objek tersebut agar terlihat lebih besar
Langkah-langkah menggambar yang saya gunakan sebagi berikut :
  • Pertama, saya menggambar bentuk kepalanya terlebih dahulu
     
    


  • Kedua, saya menggambar bagian mata, hidung, bibir dan alis mata seperti gambar berikut



  • Ketiga, saya menggambar bagian tubuhnya gambar ukuran tubuhnya sesuai kepalanya, jangan terlalu besar disbanding kepalanya ataupun sebalikya



  •  Keempat, setelah semua gambar selesai saya membuat alas tempat kucing

    seperti ini


  •                      Dan ini hasilnya yang saya gambar

 


PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS ALIRAN SENI LUKIS

Pengertian Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Kebanyakan pelukis biasanya akan menemukan kepuasan tersendiri dengan karya yang ia hasilkan. Para seniman dapat secara bebas mengekspresikan diri dalam lukisan sehingga dihasilkan suatu karya yang memiliki nilai estetika yang tinggi.
Bagi penikmat lukisan, sebuah karya lukisan adalah keindahan yang menimbulkan decak kagum sehingga tidak jarang para kolektor sanggup mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk memiliki lukisan yang mencuri perhatiannya.
Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya.
Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya.
Pada dasarnya seni lukis memiliki fungsi entertain atau hiburan melalui nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Lebih jauh seni lukis berfungsi sebagai media sosial melalui sebuah gambar dan ekspresi seniman dalam upaya merespon berbagai aspek yang ada di lingkungannya melalui karya lukisan.

Jenis Aliran Seni Lukis
Sudah banyak seniman yang mendunia dengan karya lukisannya. Tanpa disadari, setiap karya dari beberapa seniman memiliki ciri khas dan gaya yang berbeda. Setiap pelukis memiliki alirannya masing-masing.
Perkembangan seni lukis modern dimulai pada masa karya lukisan yang disebut impresionisme berkembang di Eropa dan kemudian mempengaruhi perkembangan seni rupa di dunia.
Seiring dengan perkembangannya, munculah aliran-aliran seni lukis yang berpengaruh di dunia. Berikut beberpa aliran seni lukis yang terkenal di dunia :
1.     Romantisme
Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme :
a.     Tema kejadian yang mengenaskan
b.     Ungkapan penuh gerak dan berlebihan
c.     Cenderung didramatisir
d.     Cenderung menggunakan warna-warna cerah.

2.     Realisme
Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran realisme :
a.     Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam
b.     Tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni
c.     Cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya.

3.     Neoklasisme 
Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini :
a.     Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluarga
b.     Pewarnaan sering berkembang
c.     Cenderung tenang dan lembut
d.     Terdapat gerakan pada objek benda.

4.     Klasisme
Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut :
a.     Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinya
b.     Menerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objek
c.     Objek lukisan terkesan indah dan sopan.

5.     Naturalisme 
Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain :
a.     Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi
b.     Mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang menjadi objek lukisan.
c.     Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata.
d.     Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.

6.     Art Deco
Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana.

7.     Ekspresionisme
Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri :
a.     Mengutamakan tema berdasarkan kebebasan
b.     Cenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata.

8.     Kubisme
Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain :
a.     Banyak memakai bidang ruang dan geometris
b.     Gambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria

9.     Primitivisme
Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri primitivisme antara lain :
a.     Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar
b.     Cenderung sanat sederhana
c.     Terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv.

10. Impresionisme
Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain :
a.     Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegas
b.     Obyek yang dihasilkan agak kabur
c.     Obyeknya sangat alami.

11. Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri :
a.     Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. 
b.     Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.

12. Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri :
a.     Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan
b.     Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi.

13. Pointilisme
Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri :
a.     Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah.
b.     Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru.
c.     Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna.
d.     Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini.

14. Futurisme
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien .

15. Pos Impresionisme
Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri :
a.     Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan Impresionisme
b.     Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3. Langsung menggambar pada objek yang langsung.

16. Surealisme
Merupakan aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural yang diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi. Ciri-ciri :
a.     Seni surealisme memiliki keyakinan bahwa karena bebas dari aturan, pikiran cenderung lebih imajinatif dalam ide-ide yang dihasilkannya.
b.     Kebanyakan seniman yang melukis dalam bentuk surealis, menggunakan asosiasi bebas menggunakan salah satu dari dua metode berekspresi, Absolute Surrealism dan Veristic Surrealism.

17. Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan (naive), terkadang mengesankan. Ciri-ciri :
a.     Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer, tajam dan kontras
b.     Cenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic, main-main, naïve.

18. Pop art
Pop art merupakan seni yang menggunakan obyek/benda yang populer sebagai subject-matter, dan berhubungan dengan imajinasi kebendaan di lingkungan sehari-hari. Ciri-ciri :
a.     Cenderung mengutamakan imajinasi di lingkungan
b.     Cenderung bersifat kebendaan
c.     Selalu menggunakan objek yang dianggap menarik

19. Optik art
Optik art merupakan aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata, yang mana ilusi tersebut bisa menjadi imajinasi. Ciri-ciri :
a.     Pada umumnya seni optik bertsifat abstrak, formal, dan eksak.
b.     Seni optik dengan wujudnya yang khas berupa susunan geometris berulang-ulang, merupakan semacam usaha untuk mengeksploitir kelemahan mata dengan ilusi ruang (dan terkadang gerak semu).

20. Postmodernisme
Postmodernisme mendasarkan pandangan pada hiper-realitas, mereka bisa sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan melalui media. Ciri-ciri :
a.     Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang tidak ilmiah dan proses berpikir irasional sebagai reaksi terhadap modernisme.
b.     Sifat hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai modernisme. Sebaliknya, postmodernisme didasarkan pada anarkisme, non-totaliter, dan ketidakpastian.

21. Art Nouveau
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat manusiawi dalamkehidupan manusia. Aliran ini menganggap mesin dan teknologi telah mengambil alih dan mendominasi kehidupan manusia, maka dari itu ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung ‘berlebihan’ untuk menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Ciri-ciri :
a.     Gambarnya terlihat sangat berlebihan
b.     Ukiran flora sangat cenderung berlebihan
c.     Terlihat sering menggunakan sifat manusiawi

22. Constructivism 
Constructivism adalah sebuah aliran yang berlandaskan pada suatu konstruksi yang mengatur suatu sistem sosial, yang ditandai oleh penggunaan metode industri untuk menciptakan object geometris. Ciri-ciri :
a.     Penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam
b.     Gambar sebagai pengalaman visual yang terjadi secara serentak.

23. Simbolisme
Simbolisme adalah aliran yang menggunakan simbol (lambang) tertentu untuk mengekspresikan sebuah ide-ide menjadi sesuatu yang sangat menarik. Penganut simbolisme umumnya cenderung menyembunyikan makna tertentu di dalam karya mereka. Mereka juga mencintai bentuk-bentuk geometris.

24. Monumentalisme
Merupakan sebuah aliran seni yang berusaha untuk menimbulkan kesan peringatan pada sesuatu yang agung atau yang sangat mengagumkan. Monumen-monumen yang sering anda lihat di beberapa kota meruapakan contoh karya aliran ini.

Tehnik seni lukis :
1. Lukisan cat minyak (oil painting ) adalah lukisan cat yang berupa tepung atau pasta yang dicampurkan oleh minyak atau lin oil . alat yang digunakan adalah kuas atau pisau palet .
2. Lukisan cat air (water color ) adalah lukisan yang mengunakan media cat cair yang memiloki sifat trasparan (tembus pandang )
3. Lukisan pastel , ( oil pastel ) adalah lukisan yang menggunakan butiran pigmen warna yang telah di padatkan seperti batang kapur ,
4. Lukisan arang(conte),dapat menghasilkan lukisan yangberkesan gelap terang.Pengaturan nuansa betuk dancahaya sangat menonjol darilukisa ini.
5. Lukisan al-fresco,termasuk jenis lukisan dinding(mural).Al fresco sendiri mengandung arti fresh/segar.
6. Lukisan al secco,media yang digunakan untuk lukisan al secco samadengan lukisan al fresco,namun lukisan al secco dilukis setelah temboknya telahkering.
7. Lukisan tempera,lukisan yang dibuat di tembok(mural).Seteiah tembok kering,catnya diaduk dengan perekat,bahkan adakalanya cat air dicampur dengan putih telur sehingga hasilnya seperti cat minyak.
8.  Lukisan azalejo lukisan yang dikarjakan dengan cara menempel potongan dari suatu bentuk tertentu sesuai dengan pola gambar.

Langkah Langkah Dalam Melukis :

1. Memunculkan Gagasan
Untuk memunculkan gagasan kreatif, dapat ditempuh dengan cara :
  • Mempelajari atau membaca buku,
  • Melihat film-film dokumenter tentang lukisan,
  • Mengunjungi kegiatan pameran atau museum,
  • Melihat objek secara langsung, dan
  • Mengembangan imajinasi.


2. Memilih Bahan
Setelah terbentuk/muncul gagasan kreatif tersebut, langkah selanjutnya adalah memilih bahan yang akan digunakan, misalnya :
  • Menggunakan kertas gambar/karton dan pastel,
  • Menggunakan kertas gambar/karton dan spidol,
  • Menggunakan kertas gambar dan cat air,
  • Menggunakan kertas gambar dan cat aklirik, dan
  • Menggunakan kain kanvas yang dibentangkan/bingkai dan cat minyak.


3. Menentukan Teknik
·                     Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, diantaranya :
  • Teknik transparan warna (warna tipis),
  • Teknik plakat warna (tebal),
  • Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari atau palet,
  • Teknik tebal dan bertekstur (bertekstur warna), dan
  • Teknik timbul.

4. Membuat Sketsa
Setelah bahan dapat ditentukan, langkah selanjutnya adalah membuat sketsa gambar. Yang dimaksud sketsa adalah gambar awal yang akan dibuat lukisan. Sketsa inilah yang nantinya diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna.

5. Menyempurnakan Lukisan
Tahap melukis yang terakhir adalah menyempurnakan /menyelesaikan sketsa yang telah dibuat yaitu dengan cara :
  • Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif)
  • Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasan, dan penentuan gelap terang.

·       Proses melukis dengan menggunakan bahan yang satu dengan yang lainnya tidak sama, demikian pula dengan teknik yang digunakan. Seperti melukis dengan cat air, melukis dengan pastel, dan melukis dengan cat minyak, semua itu mempunyai teknik yang berbeda dalam proses melukisnya.

Proses Melukis dengan berbagai teknik, diantaranya:

1.     Melukis dengan cat air
Proses melukis dengan cat air adalah sebagai berikut:
  •  Membuat sketsa
  • Membuat gelap terang (penyinaran) dan tekstur
  • Mewarnai obyek (positif) dan latar belakang (negatif)
  • Menyempurnakan lukisan

2.                           2. Melukis dengan pastel
Proses melukis dengan pastel adalah sebagai berikut:
  • Membuat sketsa
  • Mewarnai obyek pada setiap bagian
  • Membuat gelap terang (kesan tiga dimensi)
  • Menyempurnakan lukisan

3.                              3. Melukis dengan cat minyak
Proses melukis dengan cat minyak adalah sebagai berikut:
  • Membuat sketsa dengan garis yang tegas
  • Mewarnai setiap obyek dengan warna yang tegas batasannya
  • Membuat esan tekstur dan bidang warna yang bisa / dapat menegaskan obyek
  • Menyempurnakan lukisan dengan membuat gelap terang, warna dan penyinaran (spot light)  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FLOWCHART & PROGRAM LOGIN PADA BAHASA C

MAKALAH PT. INDOSAT Tbk